PELANGGARAN ETIKA DI MASYARAKAT
1st October
2014
Pada hari rabu tanggal
1 Oktober saya menjalankan kegiatan saya sehari-hari. Pagi hari saya berangkat
ke kampus, saya menaiki angkutan umum untuk dapat sampai ke kampus J1. Saat itu
angkutan umum yang saya naiki dikemudikan oleh seorang supir secara ugal-ugalan
dan dalam keadaan mengebut. Ini jelas suatu pelanggaran etika dalam mengemudi,
selain membahayakan semua penumpang yang ada di dalam angkutan tersebut,
pengemudi juga membahayakan para pengendara lain di jalan itu. Selain itu pada
sore harinya saya melihat seorang mahasiswi yang duduk secara sembrono, dia
menggunakan rok pendek se-lutut namun dia duduk dengan tidak memperhatikan
lingkungan sekitar yang melihatnya duduk dengan menampilkan pakaian dalamnya.
Hal ini merupakan pelanggaran etika sopan santun, karena mahasiswi tersebut
duduk tanpa memperhatikan norma sopan santun.
2nd October
2014
Hari ini adalah hari
kamis, pelanggaran etika yang saya temui dihari ini adalah yang pertama pada
saat saya sedang berdiri untuk menunggu kaka saya. Seorang lelaki disamping
saya dengan sengaja membuang ludah sembarangan di jalan umum, hal ini merupakan
pelanggaran etika sopan santun dalam lingkungan. Lelaki yang membuang ludah
sembarangan tersebut tidak memperdulikan orang lain disekitarnya yang merasa
terganggu dengan sikapnya itu, terlebih membuang ludah sembarangan dapat
menyebarkan penyakit apabila terkena
orang lain, seperti influenza. Pada sore
harinya saat saya ingin pulang kerumah, ada kejadian yang cukup mengejutkan,
yaitu terjadi tawuran pelajar SMP di
jalan dan juga di rel kereta api. Tawuran tersebut memang lumayan sering
terjadi, namun sangat disayangkan pelajar SMP yang masih sangat muda sudah
menyianyiakan waktunya untuk tawuran. Selain itu, tawuran yang terjadi sangat
mengganggu masyarakat sekitar khususnya pengguna jalan. Karena dengan adanya
tawuran tersebut menyebabkan kemacetan panjang di jalan. Tawuran pelajar itu
sendiri terjadi karena kurangnya etika yang di miliki oleh setiap pelajar.
3rd October
2014
Jumat, 3 oktober. Saat
saya berada di kampus saya melihat seorang mahasiswa yang entah secara sengaja
atau tidak, dia membuang sampah kertas sembarangan saja di lobby kampus tanpa memperhatikan di
sebelahnya ada OB kampus yang sedang berusaha menyapu untuk membersihkan
sampah-sampah yang tergeletak begitu saja di lobby kampus dan sangat mengganggu
kenyamanan warga kampus lainnya. Perilaku mahasiswa tersebut merupakan
pelanggaran etika lingkungan karena secara sengaja membuang sampah tidak pada
tempatnya, padahal tempat sampah sudah disediakanoleh pihak kampus. Dan juga
mahasiswa tersebut melanggar etika sopan santun karena secara tidak langsung
telah memperberat pekerjaan OB kampus tersebut.
4th October
2014
Hari sabtu, 4 oktober.
Pada hari ini ada beberapa umat muslim yang sudah menjalani ibadah sholat Idul
Adha. Pada hari ini, saat hendak ke kampus saya mampir ke supermarket untuk
membeli minum. Saat saya sedang mengantri di kasir untuk membayar minuman, ada
seorang ibu yang dengan sengaja tidak mengantri dan malah menyalip orang di
depan saya saat ia hendak membayar belanjaannya. Ibu itu beralasan sedang
terburu-buru dan dia langsung meletakkan belanjaannya di meja kasir untuk
selanjutnya di hitung jumlahnya di kasir. Hal
ini merupakan pelanggaran etika dalam bermasyarakat, karena ibu tersebut
mengambil hak orang lain yang telah terlebih dahulu mengantri. Lalu saat saya
sedang di dalam kendaraan bersama teman saya, saya melihat ada seorang
pengendara motor yang berkendara sambil menerima telepon. Hal ini merupakan
pelanggaran etika dalam berlalu lintas, karena pengendara tersebut telah
membahayakan dirinya sendiri dan orang lain yang juga sedang menggunakan jalan
tersebut. Pada malam harinya saya menemukan pelanggaran etika yang dilakukan
oleh salah satu provider telepon seluler, adik saya menerima sms dari operator
telepon seluler tersebut yang berisi konten dewasa. Hal ini merupakan salah
satu pelanggaran etika berbisnin yang entah memang disengaja atau tidak, karena
provider tersebut tidak seharusnya mengirimkan pesan seperti itu kepada
konsumennya. Walaupun kata-kata yang digunakan sangat sopan.
5th October
2014
Hari minggu, umat
muslim di Indonesia merayakan Hari Raya Idul Adha. Saya dan keluarga saya
hendak pergi ke masjid terdekat untuk melakukan sholat Ied, namun ada hal
menarik saat saya dan keluarga tiba di masjid. Ada seorang ibu dan anaknya,
sang ibu sedang memarahi anaknya yang entah membuat kesalahan apa, anak
tersebut menangis dengan kencangnya tetapi sang ibu malah memarahi anak tersebut
dengan lebih kencang lagi. Hal ini merupakan pelanggaran etika sopan santun,
karena sang ibu memarahi anaknya tidak melihat situasi dan tempat, terlebih
lagi sang ibu memarahi anaknya dengan suara yang keras. Kejadian tersebut tentu
mengganggu ke khusyukan ibadah orang-orang disekitarnya yang sedang ingin
melaksanakan sholat Ied. Setelah sholat Ied saya sekeluarga pergi kerumah nenek
saya di Bogor, dan saat kami di perjalanan
tiba-tiba saya melihat pemuda dan pemudi sedang berpelukan di jalan
sambil bercanda, sang lelaki memeluk pinggang pacarnya di depan umum. Mereka
seperti itu tanpa memiliki rasa malu, karena dilakukan di depan umum yang dapat
di lihat oleh seluruh pengguna jalan. Hal ini merupakan pelanggaran etika sopan
santun dan juga etika dalam agama, karena mereka melakukan hal tersebut yang
pastinya sangat mengganggu orang lain yang melihatnya, terlebih lagi masyarakat
Indonesia mayoritas memegang adat keTimuran.
6th October
2014
Hari senin, saat saya
hendak ke kampus J4 di Kemang Pratama saya menaiki ojek. Pada saat itu ojek
yang saya tumpangi dikendarai oleh bapak-bapak yang sudah lumayan berumur.
Awalnya bapak tersebut membawa motornya dengan perlahan dan tidak ugal-ugalan,
lalu tiba-tiba bapak tersebut menaiki kecepatan motornya dan dikendarai secara
ugal-ugalan. Bahkan hendak menabrak motor saat ojek tersebut mencoba menyalip
mobil di depannya. Tukang ojek tersebut melanggar etika berlalu lintas karena
telah membawa kendaraannya secara sembrono dan membahayakan penumpangnya. Bapak
tersebut tidak memperhatikan kondisi fisik motor yang dikendarainya, motor yang
dibawa bapak tersebut dapat dibilang “tua” dalam kondisi motor seperti itu,
bapak tersebut mengendarai motornya secara tidak terkendali dan dapat
membahayakan penumpangnya.
0 komentar:
Posting Komentar