Senin, 30 Desember 2013 0 komentar

Tugas Softskill Ketiga - Pengertian dan Ciri-ciri Paragraf

=> Pengertian dan ciri-ciri paragraf narasi

Karangan Narasi adalah sebuah karangan yang menceritakan suatu rangkaian kejadian yang disusun secara urut sesuai dengan urutan waktu. Jadi Narasi merupakan sebuah karangan yang dibuat berdasarkan urutan waktu kejadian. 
Beberapa ciri-ciri narasi diantaranya adalah :
a. Adanya unsur perbuatan atau tindakan
b. Adanya unsur rangkaian cerita
c. Adanya sudut pandang pengarang
d. Adanya keterangan nama tokoh dalam cerita
e. Adanya keterangan yang menjelaskan latar kejadian peristiwa
f. Unsur pikiran lebih tajam dibandingkan unsur perasaan
g. Menggunakan bahasa sehari-hari

=> Pengertian dan ciri-ciri paragraf eksposisi

Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan,memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
  
Ciri-ciri / karakteristik karangan Eksposisi:
        a.  Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
        b.  Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
        c.  Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
        d.  Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektiterhadap fakta yang ada
        e.  Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu

=> Pengertian dan ciri-ciri paragraf deskripsi

Karangan Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.

Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi:
     a.  Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
     b.  Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar  seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang  dideskripsikan
     c.  Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
     d.  Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis

=> Pengertian dan ciri-ciri paragraf argumentasi

Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembacaterhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
  
Ciri-ciri / karakteristik karangan Argumentasi:
      a.    Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itudiakui oleh pembaca
      b.   Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
      c.    Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan
             pembaca
     d.    Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan 
             menjauhkan subjektivitas
      e.   Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian

=> Pengertian dan ciri-ciri paragraf persuasif

Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.

Ciri-ciri / karakteristik karangan persuasi:
  1. Terdapat himbauan atau ajakan
  2. Berusaha mempengaruhi pembaca 

sumber-sumber:

0 komentar

Tugas Softskill ke-3 semester 5

PERMATA INDAH MU

Pikiranku kembali menerawang ke masa 2 tahun yang lalu, ya masa-masa yang indah menurutku. Disanalah aku bertemu dengannya, pria yang mampu membuatku tersenyum bahkan tertawa bahagia karenanya. Awal pertemuan kami sungguh tidak disangka, betapa anehnya kalo menurutku, karena hampir seperti ftv. Aku yang saat itu sedang duduk-duduk sambil mengobrol dan tertawa bersama temanku ternyata dapat menarik perhatiannya, dia memperhatikanku dan bahkan dia jatuh cinta padaku saat itu juga. Sungguh aneh, aku yang bahkan tidak menyadari keberadaannya bisa membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

Setelah kita menjalin perasaan, ternyata kamu sungguh bisa membuatku jatuh cinta padamu. Aku jatuh cinta dengan sikap manismu, aku candu dengan perhatianmu, aku terjerembab akan kasih sayangmu, dan aku sungguh terkurung oleh cintamu.

Sekarang sudah 1 tahun 7 bulan lamanya kita menjalin kasih, kamu pria yang saat ini sedang bersimpuh kepada Allah SWT, Rab yang kekal adanya. Entah apa yang kamu doa-kan kepada Pencipta Nan Agung itu, tapi kuharap kamu mendoakan-ku, mendoakan hubungan indah kita.

Lembut bibirmu tersenyum padaku membuatku tersipu malu, kuteriakkan padamu "Putraaa, aku malu!" Kamu membalasnya dengan mengelus lembut pipiku, seolah kamu dapat melihat rona pipi merahku.

Hubungan kita memang tidak mudah, banyak rintangan, banyak kesalah pahaman, dan banyak keegoisan menerjang hubungan yang kita bangun dengan penuh cinta dan tawa ini. Setelah pertemuan seminggu yang lalu itu, kita memang belum bersua lagi.

Hatiku kacau menahan rindu padanya, ingin sekali aku merasakan hangatnya genggaman tangannya lagi. Tak bisa lagi aku menahan rindu yang sepertinya sedang meloncat-loncat ingin segera tersampaikan perasaan ini. Segera ku kirim chat lewat Blackberry Messenger.

"Kapan kita bertemu?" kata-ku lewat BBM.
"Sesegera mungkin cahaya-ku" jawabnya yang membuat hatiku berdegup kencang.
"Rindu kah kau padaku?" tanyaku
"Tentu permata-ku, aku sangat merindukan-mu. Tapi maafkan aku, karena belakangan ini aku sedang banyak kegiatan"
"Kuharap kegiatan-mu cepat selesai dan kita dapat bertemu kembali. Sungguh aku sangat merindukan-mu, jaga kesehatan-mu Raja hati-ku" jawab-ku menutup percakapan singkat itu.

Sudah 2 minggu berlalu sejak percakapan itu terjadi, namun kamu masih sibuk dan kita masih tidak bisa bertemu. Rinduku ini sudah tidak tertahan, rinduku ini sudah bercampur amarah. Maka dengan tanpa berpikir panjang aku langsung mengiriminya pesan panjang lebar.

"Sungguh Putra, aku sudah tidak sanggup menahan rinduku ini. Jika kamu benar-benar mencintaiku, kamu pasti akan meninggalkan pekerjaan-mu sejenak untuk hanya beberapa jam bertemu dengan-ku. Aku lelah Putra, lelah menunggu kamu menyambut perasaan rindu-ku ini."

Sial, pesan yang aku kirim lewat BBM itu ternyata tidak terkirim, hanya ceklis saja tidak ada huruf D-nya. Hal ini malah membuatku makin marah dan berpikir macam-macam saja.

"Handphone saja tidak aktif, pasti dia sebenarnya sedang senang-senang sampai lupa punya pacar!" gerutuku di dalam kamar

Di dalam kamar aku menangis sejadi-jadinya, setiap detik aku melirik handphone yang tergeletak di tempat tidur di sampingku itu berharap pesan yang aku kirim kepadanya sejam yang lalu itu terkirim dan dibaca olehnya. Tapi jangankan dibaca bahkan pesan yang aku kirim tadi sekarang menjadi silang, atau yang artinya paket BBM-nya off.

"Tok..tok..tok. Neng, bangun neng. Ini ada tamu" terdengar sayup-sayup suara bi Ijah di balik pintu kamarku.
"Iya, Bi" jawabku sambil mengucek-ngucek mata.

Tidak terasa aku tertidur pulas karena lelah menangis. Dengan mata yang agak sedikit bengkak karena habis menangis tadi, aku segera keluar kamar untuk menemui tamu yang katanya Bi Ijah datang mencariku.

Sungguh kaget bukan kepalang aku ketika melihat siapa yang sedang duduk di ruang tamu itu. Pria dengan kulit putih, memakai celana model Chino berwarna hitam dan kemeja berwarna biru yang dimasukkan, dengan model rambut seperti Justin Bieber, sambil membawa sekuntum bungan mawar berwarna merah dan putih itu ternyata adalah Putra, yaaa dia Putra, kekasih yang dua jam yang lalu aku tangisi.

Pacarku kini sedang berada dihadapanku dengan senyum indahnya itu. Perasaan senang yang meluap ini membuatku tanpa sadar menitikan air mata kebahagiaan. Putra yang tadinya sedang terseyum tiba-tiba langsung mengeryitkan keningnya.

"Sayang, kenapa kamu menangis?" tanya-nya kepadaku
"Ah tidak apa-apa, aku hanya bahagia karena akhirnya rinduku terbalas" jawabku sambil menghapus airmata dari pipiku

Putra menghampiriku sambil tersenyum dan akhirnya dia mengelus lembut rambutku sambil  berkata.
"Sayang, maafkan aku karena sudah membuatmu meneteskan airmata untukku. Ini bunga untukmu, untuk permata indahku." katanya sambil memberikan sekuntum bunga mawar merah dan putih itu.

Terimakasih Tuhan, karena Engkau memberikanku pria yang sungguh mengerti bagaimana memperlakukan aku, meredam amarahku, dan menghilangkan tangis dan galau-ku.